Kamis, 20 Juni 2013

Pola Makan Sehat Sejak Usia Dini Bisa Kurangi Risiko Sakit Jantung


Jakarta - Pengenalan makanan sehat pada anak sejak dini selain bepengaruh pada tumbuh kembang awal, juga berisiko terserang penyakit serius nantinya. Sebuah penelitian menyebutkan pola makan sejak anak umur 3 tahun pengaruhi risiko penyakit jantung saat dewasa.

Studi ini dilakukan oleh TARGet Kids! lembaga penelitian di Toronto, Ontario, Kanada. Dengan melibatkan 1076 partisipan TK umur 3-5 tahun. Tim peneliti melihat hubungan antara pola makan dan tingkat serum kolesterol non-high-density lipoprotein (HDL) yang menjadi tanda awal risiko penyakit jantung.

Para orang tua mengisi kuisioner yang menilai pola makan, seperti menonton TV sambil makan, tingkat konsumsi, kepedulian orang tua terhadap tingkat aktivitas dan pertumbuhan, serta konsumsi suplemen.

Tim peneliti mengukur tinggi dan berat anak serta orang tua mereka. Setelah itu, peneliti mengumpulkan sampel darah untuk meneliti profil lemak. Tim menetapkan tingkat risiko berdasarkan etnis orang tua karena beberapa grup lebih rentan terserang penyakit jantung daripada etnis lainnya.

Hasil penemuan menunjukkan bahwa hubungan antara pola makan dan risiko penyakit jantung sudah terlihat pada awal pertumbuhan. Karenanya diperlukan langkah pencegahan sejak dini. “Pola makan yang dilaporkan oleh para orangtua via kuisioner NutriSTEP terbukti positif berhubungan dengan tingkat serum kolesterol non-high-density lipoprotein (HDL) pada anak berumur 3-5 tahun,” tutur Dr. Navindra Persaud selaku kepala peneliti dan dokter di St. Michael's Hospital, Toronto, Ontario.

Hubungan antara kedua faktor tersebut tetap stabil bahkan setelah pertimbangan umur, jenis kelamin, berat saat lahir, zBMI (z-score body mass index), BMI orang tua dan etnis orang tua ikut dihitung. Hasil penemuan yang dipublikasikan di CMAJ (Canadian Medical Association Journal) mendukung langkah pencegahan penyakit jantung sejak dini dengan menerapkan pola makan sehat di anak usia TK.

“Untuk mencegah risiko penyakit jantung pada anak nantinya, orang dewasa bisa menyediakan makanan sehat sehingga anak bisa membiasakan diri untuk menentukan pengaturan waktu, kecepatan, dan jumlah makanan yang mereka konsumsi,” tambah Dr. Navindra.

0 komentar:

Posting Komentar

Statistik